Kabupaten Ende menjadi pusat perhatian pada 1 Juni 2025 melalui pelaksanaan Parade Pancasila yang melibatkan ribuan peserta dari berbagai kalangan. Kegiatan ini merupakan momen puncak dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang digagas oleh pemerintah daerah.
Parade berlangsung semarak dengan peserta yang tampil dalam balutan busana adat dari berbagai penjuru nusantara. Suasana penuh semangat ini semakin hidup dengan pertunjukan tarian daerah dan iringan musik tradisional gong gendang yang memikat para penonton.
Wakil Bupati Ende, Dr. drg. Dominikus Minggu Mere, M.Kes, secara simbolis melepas peserta parade dari titik awal di Kantor Pelindo Cabang Ende. Ia hadir bersama sejumlah pejabat daerah serta perwakilan Forkopimda.
Rute parade mengarah ke Lapangan Pancasila sebagai titik akhir, dan diikuti oleh berbagai instansi seperti lembaga pemerintahan, BUMN, sekolah, dan komunitas masyarakat.
Dalam kesempatan ini, mahasiswa STPM Santa Ursula turut mengambil bagian sebagai peserta parade. Sebanyak 30 mahasiswa hadir bersama dosen pendamping, menunjukkan keterlibatan aktif generasi muda dalam memperkuat semangat Pancasila dan keberagaman budaya.
Bupati Ngada, Raymundus Bena, yang turut hadir, mengungkapkan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pijakan moral yang terus disuarakan dari Ende untuk Indonesia dan dunia.
Raymundus juga menegaskan bahwa Ende bukan sekadar tempat, tetapi simbol sejarah lahirnya Pancasila. Ia mengajak seluruh masyarakat menjaga semangat persatuan dan kebangsaan sebagaimana diwariskan oleh Bung Karno.
Peringatan Hari Lahir Pancasila ditutup dengan upacara di Lapangan Pancasila yang dipimpin langsung oleh Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena. Acara berlangsung khidmat dan diakhiri dengan penampilan kolosal Gawi yang melibatkan banyak peserta.
Pemerintah Kabupaten Ende berharap Parade Pancasila dapat menjadi agenda rutin tahunan yang membangkitkan rasa cinta tanah air dan menjadi sarana penanaman nilai-nilai Pancasila secara lebih kontekstual, khususnya bagi kalangan muda.







