Official Website STPM Santa Ursula

Mahasiswa STPM St. Ursula Ende Jalani Kegiatan KKN Tahun 2024

stpmsantaursula.ac.id, Ende – Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) St. Ursula Ende menerjunkan sebanyak 181 mahasiswanya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tujuh kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tujuh Kabupaten yang menjadi lokus KKN kampus kuning tersebut yakni Sumba Timur, Manggarai Timur, Nagekeo, Ngada, Ende, Flores Timur, dan Lembata. Ratusan mahasiswa ini akan melaksanakan kegiatan KKN selama satu bulan lebih mulai dari tanggal 17 Juli-24 Agustus 2024. KKN tahun 2024 ini mengangkat tema “Akselerasi Pembangunan Desa dan Fasilitasi Pelayanan Administrasi Desa Berbasis Aplikasi”. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) STPM St. Ursula Richard Toulwala mengatakan bahwa, dalam kegiatan tersebut, pihaknya membawa sejumlah program kerja yang akan akan dilaksanakan di lokasi KKN. Program pertama yakni, menfasilitasi pelayanan administrasi desa berbasis aplikasi. Program kerja tersebut sebagai respon kampus terhadap perkembangan teknologi digitalisasi sehingga pelayanan publik tidak dilakukan secara manual tetapi melalui aplikasi sehingga proses pelayanan lebih cepat dan murah. “Jadi mahasiswa akan fasilitasi desa dengan mengumpulkan terlebih database desa sebagai bahan untuk input di aplikasi,” ungkap Richard kepada rakyatflores.com melalui sambungan telepon dari Desa Mahal II, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Jumat 19 Juli 2024. Program kedua, jelas Richard, para mahasiswa akan melaksanakan diskusi kampung yang menjadi ciri khas dari kampus tersebut. Para mahasiswa akan memfasilitasi masyarakat untuk menemukan persoalan yang mereka alami, kemudian membantu masyarakat untuk menemukan solusi secara mandiri. “Outputnya dari diskusi kampung ini adalah rekomendasi kebijakan,” jelasnya.

Program ketiga, jelas Richard, penguatan kapasitas kelembagaan. Apabila dalam pelaksanaan KKN, para mahasiswa menemukan adanya komunitas, baik itu komunitas petani, komunitas wanita, atau komunitas karangtaruna, kelompok disabilitas atau komunitas lainnya yang selama ini mati suri, maka kehadiran para dosen dan mahasiswa menghidupkan kembali komunitas tersebut dengan penguatan kelembagaan. “Program penguatan kapasitas kelembagaan ini akan dilakukan oleh dosen-dosen pendamping yang ada di setiap desa lokus KKN,” ujarnya. Program keempat yang akan dilaksanakan, kata Richard, pihaknya melakukan pengorganisasian masyarakat. Pihaknya akan membuat pemetaan berdasarkan aspek sosiologis masyarakat setempat. “Misalnya ada sekelompok difabel yang selama ini tidak diurus dengan baik, maka kita buatkan salah satu organisasi khusus untuk difabel. Kalau ada perempuan yang selama ini kritis terhadap desa maka kita buat forum perempuan peduli desa,” jelasnya. Para mahasiswa akan belajar bersama dengan aparat desa. Bagaimana desa merencanakan program kerja sampai dengan monitoring dan evaluasi. “Jadi mereka belajar dari pemerintah desa khususnya dari aparat desa, dan masyarakat setempat,” jelasnya.

Program ke-enam, jelas Richard, mereka juga melakukan promosi kampus yang berada dibawah Yayasan Nusa Taruni Bhakti. Selain kampus STPM St. Ursula, Yayasan Nusa Taruni Bhakti juga mempunyai sekolah mulai dari SD, SMP, dan dua asrama yang dimiliki yayasan tersebut. Selain menerjunkan ke tujuh kabupaten di NTT, jelas Richard, pihaknya juga mengirim peserta KKN di Yayasan Walisongo di Ende dan ActSEA di Mbay. Disana para mahasiswa selain melakukan KKN mereka juga akan melaksanakan magang selama enam bulan. “Nilai mereka selama enam bulan disana, akan dikonversi pada mata kuliah di semester ganjil,” jelasnya. Kepala Desa Mahal II, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Yohanes Guido Tua menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada STPM St. Ursula yang sudah mengirimkan mahasiswanya di Desa Mahal II untuk melakukan KKN. Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan kolaborasi dan bersinergi dengan para mahasiswa KKN dalam melaksanakan semua program dan kegiatan yang telah direncanakan oleh pemerintah Desa Mahal II. “Kami berharap para mahasiswa ini dapat membantu pemerintah Desa Mahal II dalam menfasilitasi pelayanan administrasi desa,” ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di rakyatflores.com dengan judul “Tujuh Kabupaten di NTT Jadi Lokus KKN Bagi 181 Mahasiswa STPM St. Ursula Ende”

Baca selengkapnya disini