PMM Mandiri

PMM (Pertukaran Mahasiswa Mandiri) adalah salah satu bagian dari kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar program studi asal (baik di perguruan tinggi yang sama maupun berbeda) selama satu semester. Untuk wilayah NTT, pelaksanaan program ini dibawah koordinasi LLDIKTI Wilayah XV, yang membuka peluang bagi perguruan tinggi di bawah naungannya untuk menjadi PT Pengusul maupun PT Penerima program PMM.

Setiap semester, perguruan tinggi yang memenuhi syarat dapat mengusulkan mata kuliah PMM-15 yang akan diterima mahasiswa peserta. LLDIKTI akan melakukan verifikasi dan seleksi atas usulan mata kuliah tersebut.

Tujuan utama PMM Mandiri:

  • Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan wawasan dan kompetensi di luar disiplin ilmu asal mereka.
  • Mendorong kolaborasi antar perguruan tinggi dalam wilayah yang sama (misalnya NTT).
  • Mendukung mobilitas akademik dan memperkaya pengalaman mahasiswa.
  • Memfasilitasi kampus-kampus di wilayah terluar agar bisa saling berbagi sumber daya dan pengalaman.

Dalam implementasi PMM Mandiri di NTT, STPM Santa Ursula terlibat sebagai salah satu kampus yang mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di kampus-kampus lain di NTT antara lain Universitas Katolik Widya Mandira dan Universitas Flores. Kolaborasi ini memungkinkan mahasiswa dari berbagai kampus mengikuti pertukaran, mengambil mata kuliah di kampus lain, serta memperluas jaringan akademik antar institusi di NTT. Melalui kerja sama ini pula, kampus-kampus di NTT dapat saling mendukung dari sisi sumber daya (dosen, fasilitas, mata kuliah) sehingga kualitas pendidikan di wilayah NTT dapat meningkat secara kolektif.

Manfaat PMM Mandiri:

  • Pengalaman lintas kampus: mahasiswa dapat merasakan sistem perkuliahan berbeda, bertemu dosen dan teman baru dari kampus lain.
  • Pengembangan kompetensi fleksibel: memungkinkan pengembangan kompetensi tambahan sesuai minat di luar disiplin asal.
  • Peningkatan reputasi kampus: STPM Santa Ursula bisa tampil sebagai institusi yang aktif dalam kolaborasi MBKM di NTT.
  • Peningkatan kualitas pendidikan di NTT: dengan sinergi kampus, semua institusi di provinsi ini bisa saling memperkuat.
  • Keadilan akses pendidikan: mahasiswa dari kampus terpencil di NTT dapat memanfaatkan fasilitas dan mata kuliah yang mungkin tidak tersedia di kampus asal mereka.