Mahasiswa kelas 7 A2/B Program Studi Ilmu Sosiatri STPM Santa Ursula menyelenggarakan Konser Mini bertemakan korupsi di Hall STPM Santa Ursula. Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek pembelajaran mata kuliah Isu-Isu Pembangunan Kontemporer (IIPK) yang dipandu oleh Ibu Petronela, selaku dosen pengampu, yang sekaligus membuka secara resmi jalannya konser.
Konser mini ini tidak sekadar menjadi ruang hiburan, melainkan media refleksi kritis dan edukatif bagi mahasiswa untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran, integritas, dan tanggung jawab sosial. Melalui berbagai bentuk ekspresi seni — mulai dari musik, puisi, hingga teater simbolik — para mahasiswa mengangkat realitas korupsi sebagai persoalan sosial yang menghambat cita-cita pembangunan berkeadilan.
Dalam sambutannya, Ibu Petronela menekankan pentingnya memahami korupsi bukan hanya sebagai pelanggaran hukum, tetapi juga sebagai bentuk krisis moral dan budaya sosial yang berakar dalam sistem kehidupan masyarakat. Ia mengapresiasi kreativitas mahasiswa yang mampu mengubah tema serius menjadi pertunjukan edukatif yang menyentuh sisi emosional dan intelektual audiens.
Melalui konser ini, mahasiswa diajak untuk merefleksikan bagaimana praktik korupsi berdampak luas terhadap kepercayaan publik, kemiskinan struktural, dan ketimpangan sosial, serta bagaimana generasi muda memiliki peran strategis dalam menumbuhkan budaya antikorupsi di lingkungan akademik dan masyarakat luas.
Secara konseptual, korupsi dapat dipahami sebagai penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi atau kelompok, yang pada hakikatnya melemahkan sendi-sendi pemerintahan dan kehidupan sosial. Ia bukan hanya tindak pidana ekonomi, tetapi juga bentuk patologi sosial yang mematikan semangat keadilan dan solidaritas.
Dalam perspektif pembangunan kontemporer, korupsi menjadi penghalang serius terhadap tercapainya pemerintahan yang transparan, partisipatif, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, upaya pemberantasannya harus dimulai dari kesadaran kritis individu — melalui pendidikan, pembiasaan etika, dan budaya integritas yang hidup dalam ruang akademik maupun sosial.
Kegiatan konser mini ini menjadi contoh konkret bagaimana pendidikan sosiatri mampu memadukan pendekatan ilmiah dan ekspresi seni dalam membentuk kesadaran sosial mahasiswa. Lebih dari sekadar proyek kelas, konser ini menjadi gerakan reflektif untuk membangun generasi yang berani melawan praktik korupsi melalui sikap jujur, peduli, dan bertanggung jawab terhadap bangsa.







