Mahasiswa Program Studi Ilmu Sosiatri STPM Santa Ursula kembali menggelar kegiatan akademik dalam bentuk Diskusi Kampus dengan tema “Pandangan Orang Muda terhadap Pembangunan Geothermal di Flores”. Kegiatan ini berlangsung di Hall STPM Santa Ursula sebagai bagian dari rangkaian proyek mata kuliah Isu-Isu Pembangunan Kontemporer (IIPK) yang menekankan pentingnya refleksi kritis terhadap dinamika pembangunan di daerah.
Diskusi ini menghadirkan suasana yang hidup dan partisipatif. Mahasiswa tampak antusias memberikan pandangan, argumentasi, dan bahkan kritik konstruktif mengenai isu pembangunan energi panas bumi (geothermal) yang kini menjadi perhatian besar di Flores. Dalam suasana akademik yang terbuka, para peserta mendiskusikan berbagai aspek mulai dari potensi energi terbarukan, dampak lingkungan dan sosial, hingga implikasi terhadap budaya lokal dan keberlanjutan ekonomi masyarakat setempat.
Moderator membuka sesi dengan menyoroti posisi Flores sebagai salah satu wilayah dengan potensi geothermal terbesar di Indonesia Timur. Namun, pembangunan tersebut tidak lepas dari tantangan sosial — seperti persepsi masyarakat lokal, isu relokasi, serta kesenjangan informasi antara pemerintah, investor, dan warga terdampak.
Beberapa mahasiswa menilai bahwa proyek geothermal dapat menjadi peluang besar bagi pembangunan berkelanjutan jika dikelola dengan prinsip partisipasi masyarakat, transparansi, dan keadilan sosial. Sementara yang lain menyoroti kekhawatiran akan kerusakan ekologi dan perubahan pola hidup masyarakat adat yang perlu diantisipasi secara serius.
Dalam sesi refleksi akhir, dosen pengampu mata kuliah, Ibu Petronela, menegaskan bahwa diskusi ini bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi juga proses pembelajaran sosial yang menumbuhkan kesadaran kritis mahasiswa terhadap isu pembangunan kontemporer yang kompleks. Ia berharap mahasiswa mampu melihat pembangunan tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dimensi sosial, ekologis, dan budaya yang melekat dalam kehidupan masyarakat lokal.
Secara konseptual, pembangunan geothermal di Flores mencerminkan dilema klasik pembangunan kontemporer — antara kebutuhan energi bersih dan tantangan menjaga keseimbangan sosial-ekologis. Di satu sisi, energi panas bumi menjanjikan masa depan yang lebih berkelanjutan; di sisi lain, proses implementasinya sering kali menimbulkan ketegangan sosial jika tidak disertai dialog dan penghargaan terhadap nilai-nilai lokal.
Melalui diskusi semacam ini, mahasiswa diajak memahami bahwa pembangunan sejati tidak hanya berarti kemajuan infrastruktur, tetapi juga bagaimana masyarakat menjadi subjek aktif yang menentukan arah perubahan di lingkungannya sendiri.
Kegiatan ini menegaskan peran STPM Santa Ursula sebagai kampus yang terus mendorong tumbuhnya tradisi berpikir kritis dan reflektif di kalangan mahasiswa. Melalui ruang dialog terbuka, orang muda Flores diajak untuk menyuarakan pandangannya tentang masa depan pembangunan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan bagi daerahnya.







